IT-teknologi untuk informasi-imajinasi-inspirasi by Lendy Widayana

28 Desember , 2007

[2007] Ekonomi baru Internet (1). Dibangun dari Semangat Sharing (berbagi) dan Kolaboratif.

Filed under: Arsip IT public knowledge-sharing, Internet '90 - sekarang — dontmissit @ 7:14 am

Sumber Arsip : SuaraSurabaya.net 27 Desember 2007

Di Internet memang tidak perlu takut melepas ide atau karya digital apapun kepada publik. Rasa kuatir bahwa karya akan dijiplak oleh orang lain hanya cocok bagi pihak yang kreativitasnya terbatas.

Melempar ide atau karya juga perlu sasaran bidik yang tepat. Untuk hal satu ini kemampuan observasi pada semua simpul komunitas sangat menentukan keberhasilan. Milyaran orang saat ini terhubung melalui Internet. Tidak hanya sebagai konsumen informasi, siapapun kini dapat menjadi pelaku yang sangat diuntungkan dalam ekonomi Internet. Keuntungan ekonomis jelas ada, namun untuk mengerti apa dan bagaimana bentuknya Anda perlu bergaul akrab dengan “dunia lain” ini.

Walau masih dalam lingkup terbatas, semangat dasar yang melatarbelakangi lahirnya Internet yang diawali oleh ARPANET tahun ’60 an adalah kebutuhan untuk sharing (berbagi) dan bekerja secara kolaboratif. Akar budaya sharing melalui jaringan informasi komunikasi itu berkembang terus hingga sekarang dan menjadi kekuatan perubahan ekonomi-bisnis, sosial, politik dan semua tatanan mapan planet ini. Menariknya, sejak lima tahun terakhir entitas sharing tidak lagi terbatas pada sesama kelompok minat, namun menjadi sangat terbuka bagi publik.

Sang kreator World Wide Web, Tim Berners-Lee menyatakan kepada media Inggris “Computing” bulan Desember 2007, bahwa pelaku bisnis perlu mengadaptasi evolusi cepat Internet. Internet tidak lagi menjadi sebuah tools melainkan melahirkan fenomena tantangan-tantangan baru bagi bisnis. Bagi penulis, tantangan model baru itu adalah ekonomi yang dibangun atas kekuatan komunitas kepada individu, dan individu kepada komunitas.

Berbagi karya dan keuntungan bersama.

Pengembangan perangkat lunak open source gratis (free open source software) adalah model buah kerjasama yang erat di antara para pengembang individu maupun korporat pada sektor perangkat lunak dengan model arsitektur terbuka ini. Kalau hasil karya tersebut gratis, dari mana para pengembang software ini mendapatkan hasil ? Kekuatan sharing dan kolaborasi malahan secara tidak langsung menghasilkan dampak ekonomis yang luar biasa. Konsistensi dan kualitas karya komunitas ini mengantar mereka baik secara individu maupun kelompok yang pada gilirannya mendapat kepercayaan besar dari banyak perusahaan riset teknologi informasi komunikasi kelas dunia.

Di lingkup pendidikan, selain soal teknis yang diasah, semangat sharing dan strategi kolaborasi online inilah yang juga perlu ditekuni mulai dari sekolah menengah sampai pendidikan tinggi informatika di Indonesia. Karena Internet bukan hanya milik domain teknologi informasi komunikasi, proses menguasai kolaborasi secara online tentu juga diperlukan bagi bidang lain di luar teknologi informasi komunikasi.

Interaksi dan koloborasi virtual.

Lingkungan kita di Indonesia memang belum semuanya serba online. Manfaat ekonomis langsung dengan cara online memang belum masuk ke semua bidang kehidupan. Ini realita hari ini yang tidak perlu dipaksakan. Tetapi peluang besar tetap ada jika kita mau memadukan antara realitas online dan offline.

Kisah menarik datang dari Keo Budiharijanto, seorang perupa nasional yang di mata penulis adalah sosok yang sangat rendah hati. Keo, panggilan akrabnya mengaku banyak mendapatkan inspirasi baru setelah ia menelusuri berbagai sumber informasi seni rupa dunia barat dan timur di Internet. Inspirasi baru itu ia tuangkan dalam karya pointilisme yang ia anut. Buah karya hasil inovasi barunya ia pamerkan di berbagai galeri seni dan mendapat apresiasi publik.

Uniknya lagi, walau ia tidak selalu berinteraksi secara langsung dengan sesama pengguna, Keo menuturkan bahwa dengan Internet ia merasa berdialog dengan banyak “nyawa”. Lebih ekstrim lagi, ia beranggapan bahwa ada kolaborasi virtual yang ia rasakan dan pikirkan.

Memang, informasi dan pengetahuan di Internet akan menjadi hidup jika kita memang secara intens berada di dalamnya. Tidak cukup hanya dengan membaca dari literatur atau dengar dari orang lain. Inilah yang penulis maksud dibagian awal tulisan ini. Sudahkah anda bergaul akrab dan berkolaborasi dengan “dunia”ini ?

LENDY WIDAYANA,
Managing Partner IndonesiaDiscovery Research & Documentary.
lendy@indonesiadiscovery.net

Older Posts »

Blog di WordPress.com.